Selasa, 06 Mei 2014

PUISI

IBU

Ibu,
bolehkan aku merayumu?
Bisakah aku memohon kepadamu ?
Aku ingin berbaring dipangkuanmu
Aku Lelah Bu….

Ibu..
Aku ingin mengadu kepadamu
tentang hari hari  letihku
Tentang kerasnya duniaku
 yang tak seteduh kasihmu

Ibu..
Izinkan aku mencium tanganmu
Izinkan aku merapikan rambutmu yg tlah memutih
Izinkan aku menangis dipelukanmu
Ibu….betapa aku meindukanmu

Ibu…
Dan ingin kupertanyakan
Mengapa diluar sana tak kutemukan keikhlasan
Seperti keiklasanmu kepadaku

BAB VI INFLASI DAN DAMPAK PERUBAHAN HARGA PADA AKUNTANSI INTERNASIONAL

Dampak Perubahan Harga Bagi Akuntansi Internasional (Inflasi)
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.Inflasi merupakan fenomena dunia yang banyak terjadi di Negara berkembang, namun kecenderungan yang ada di Negara maju mengadopsi “akuntansi inflasi” untuk memperbaiki penyimpangan dari convensional historical cost accounting yang memasukkan unsure perubahan harga dan inflasi pada pendapatan dan asset

Dampak dari Inflasi pada Perusahaan
Efek dari inflasi pada posisi keuangan dan prestasi dari perusahaan dapat berakibat dalam inefisiensi prestasi oleh keputusan manajer yang tidak mengerti dari dampak tersebut. Seperti contoh, jika bisnis holding finansial pada aset keuangan tunai selama periode dimana inflasi mengalami menaikan sampai 10%, berarti sebanyak 10%  kemampuan pembelian berakhir dari periode dimulainya inflasi.
            Efek dari inflasi pada aset nonkeuangan dicerminkan dalam laporan laba rugi dan neraca: selama periode kenaikan harga, pendapatan dari penjualan sekarang dicocokkan terhadap inventaris tersebut mungkin bermula dari beberapa pembelian bulanan dan terhadap perhitungan depresiasi biaya histori dari tanah, bangunan, dan peralatan tersebut berasal dari pembelian beberapa tahun yang lalu, meskipun benar bahwa mengganti inventaris dan aset tetap bisa menjadi lebih mahal.
          
Alternatif Ukuran Akuntansi
Pada umumnya kemampuan pembelian menurut akuntansi memasukkan semua pola sistem dalam mempertahankan kemampuan pembelian secara nyata dari modal atau shareholder, ekuitas dalam perusahan dalam akuntansi untuk penukaran tingkatan umum dari harga.
            Nilai sekarang menurut akuntansi pada tangan yang lain, memasukkan semua pola sistem pada pencatatan dari nilai sekarang atau perubahan dalam harga secara spesifik. Dengan memasukkan akuntansibiayasekarang dan mengganti nilai sistem akuntansi, yang mana maksudnya adalah mempertahankan fisik modal, kapasitas produksi, atau operasi aset pada perusahaan; dan pengeluaran sekarang (atau penjualan) akuntansi harga, yang mana maksudnyamempertahankan shareholder skuitas tetapi dalam istilah untuk harga penjualan untuk aset bersih perusahaan.

Kemampuan Pembelian Menurut Akuntansi pada Umumnya
Filosifi umum yang mendukung kemampuan pembelian menurut akuntansi pada umunya adalah: laporan keuangan, pertanggangjawaban, pendapatan, dan beban pada unit-unit pada kemampuan pembelian.
            Persoalan lebih lanjut menyangkut sifat dari indeks yang dapat digunakan dalam membuat penyesuaian GPP. Kita catat permulaannya dari indeks harga konsumen yaitu salah diantaranya sangat luas penggunannya di seluruh dunia dalam mengukur inflasi. Indeks tersebut mengukur perubahandari harga pada bermacam-macam tingkat untuk konsumen yang baik dan pelayanannya begitu juga pembelian untuk konsumsi akhir. Bagaimanapun, karena indeks konsumen berorientasi mungkin tidak terlalu penting menggambarkan perubahan dalam harga dengan tepat yang mempengaruhi perusahaan.

Nilai Sekarang Menurut Akuntansi
Kita mempunyai catatan yang siap digunakan, nilai sekarang dari akuntansi menyangkut dari kenaikan atau penurunan biaya atau nilai spesifik aset. Tidak dengan kerugian secara menyeluruh untuk kemampuan pembelian untuk mata uang. Dibawah konsep pemasukan adalah tidak mempertimbangkan pendapatan sampai perusahaan mempertahankan modal dari nilai sekarang. Dibawah nilai sekarang menurut akuntansi, dasar baru dari nilai aset menggantikan pendekatan biaya histori tradisional.
            Terdapat dua pendekatan utama pada nilai sekarang menurut akuntansi: biaya sekarang (atau biaya pengganti) dan biaya pengeluaran sekarang (harga penjualan atau nilai bersih yang dapat dicapai). Akuntansi biaya sekarang, metode ini sangat luas dan telah diterima oleh umum, metode ini digunakan untuk menggolongkan aset non keuangan. Dibawah pendekatan ini, aset telah dinilai menurut apa yang sesuai dengan nilai pengganti biaya. Bagaimanapun apakah nilainya akan menggambarkan kesamaan dengan aset yang diganti atau serupa dengan dayaguna aset pada fungsi yang sama dengan teknologi baru yang sedapat mungkin menjadi subjek dari diskusi ini. Akuntansi harga pengeluaran sekarang, di lain pihak, nilai aset, penyelesaian spesial inventaris yang baik, pada apa mereka dapat membeli dengan mengeluarkan biaya untuk melengkapi dan membeli barang-barang. Di Belanda teori nilai pengeluaran, memajukan jasa adalah diantaranya menciptakan likuidasi, nilai, dan konsep perusahaan yang go publik. Di bawah konsep perusahaan yang go publik, aset dinilai pada penyelesaian normal dari produksi. 


STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Reaksi pertama dari  IASC ( sekarang IASB) ke akuntansi inflasi pada tahun 1977 di dalam IAS 6, Accounting Responses to Changing Prices. IASC mencoba untuk menetapkan standar yang utama dalam pembatasan pilihan yang ada dan harus  terlebih dahulu berdasar pada suatu konsensus tentang organisasi anggotanya sehingga IAS 6 menjadi sangat ringkas.
Panitia Standard Akuntansi Internasional percaya bahwa percobaan lebih lanjut adalah perlu sebelum dapat memberikan pertimbangan yang menuntut perusahaan untuk mengungkapan laporan keuangan utama, menggunakan suatu sistem yang seragam dan menyeluruh untuk mencerminkan perubahan harga. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan utama pada basis biaya historis akan membantu evolusi pokok materi untuk menyediakan penjelasan tambahan yang mencerminkan efek perubahan harga. Jenis informasi utama tersebut yang mencerminkan efek perubahan harga direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS 15, yaitu

•           Sejumlah dari penyesuaian atau menyesuaikan jumlah    penyusutan hak milik, pabrik, dan peralatan.
•           Sejumlah dari penyesuaian atau menyesuaikan jumlah biaya penjualan.
•           Penyesuaian yang berhubungan dengan pos moneter, efek dalam meminjam, atau bunga modal,  yang  pada penyesuaian seperti itu telah diperhitungkan dalam menentukan pendapatan dengan metode akuntansi yang  diadopsi.
•           Keseluruhan efek pada hasil penyesuaian sebaik materi lain mencerminkan efek dalam mengubah harga yang dilaporkan di bawah metode akuntansi yang  diadopsi.
•           Suatu metode biaya sekarang diadopsi, hak milik, peralatan dan pabrik dan inventaris.

•           Metode yang diadopsi menghitung informasi menuntut di dalam materi yang terdahulu, mencakup sifat alami menggunakan indeks.

PERBANDINGAN PERATURAN NASIONAL DAN PRAKTEK
Praktek akuntansi, inflasi bervariasi di seluruh dunia dan bagi  suatu  pertimbangan  menyangkut tingkat tarif dan dampak inflasi. Pengalaman akuntansi inflasi yang substansial telah diperoleh mengikuti hiperinflasi yang paling sering terjadi di   Amerika Selatan, khususnya di  Argentina, Brazil, dan Cili.Di Inggris, profesi akuntansi memperkenalkan SSAP 16 pada tahun 1980. Pejabat menarik mundur SSAP 16 pada tahun 1988 berikut kemerosotan kritik dan tingkatan inflasi dari bisnis.
Di  Amerika Serikat, peraturan diperkenalkan pertama kali dengan ketentuan hukum yang dikenakan oleh SEC pada tahun 1976. GPP dan pengungkapan arus biaya yang diperlukan oleh SFAS 33 sebagai tambahan terhadap pengungkapan pendapatan yang telah disesuaikan,  persediaan, pabrik  dan peralatan diperlukan untuk menjadi pengungkapan secara bersama dengan peningkatan dan penurunan biaya sekarang menyesuaikan untuk GPP.

Inflasi Akuntansi di Amerika Selatan
           Dengan hiperinflasi yang merajalela dalam bebrapa tahun terakhir ini di sejumlah negara di Amerika Selatan, khususnya Brazil dan Argentina, ini tidak mngejutkan bahwa ada tekanan-tekanan untuk mengadopsi sistem-sistem inflasi akuntansi.Di Brazil, penyesuaian-penyesuaian inflasi akuntansi digunakan pada awal 1950-an, tapi sebuah peraturan/hukum perusahaan yang baru pada tahun 1976 , yaitu  pendekatan pengindeksasian umum untuk mengemukakan kembali biaya-biaya historis dalam syarat-syarat daya beli sekarang sebagai tanggal dari laporan keuangan.
       Semua perusahaan diwajibkan mengemukakan kembali neraca dengan hormat pada properti, bangunan, dan perlengkapan dan deprisiasi yang berhubungan, investasi-investasi, dan biaya-biaya yang ditangguhkan dan ekuitas pemegang saham.Di Argentina, sistem inflasi akuntansi diperkenalkan utamanya lewat inisiatif dan campur tangan profesi akuntansi. Pada tahun 1972, sebuah pernyataan dijadikan pokok permasalahan, merekomendasikan publikasi tambahan pelapaporan keuangan GPP. Pada tahun 1995, syarat-syarat penyesuaian GPP dipindahkan mengikuti periode inflasi yang rendah.

Nilai Akuntansi Sekarang di Belanda
            Di Belanda, orang-orang Belanda sadar akan nilai akuntansi sekarang untuk waktu yang lama. Ada dua alasan mengapa fokus pada Belanda jika tidak ada persyaratan untuk biaya sekarang atau akuntansi GPP yaitu, pertama melibatkan teori Profesor Theodore Limberg, yang sering disebut Bapak Teori Nilai Penggantian karena kepeloporannya bekerja di Belanda tahun 1930-an. Dia fokus pada hubungan kuat antara ekonomi dan akuntansi dan percaya bahwa pendapatan seharusnya tidak dihasilkan tanpa pemeliharaan sumber daya dari pendapatan bisnis dari sudut kelangsungan atau kelanjutan. Pendapatan adalah fungsi dari penghasilan dan nilai-nilai penggantian daripada biaya historis. Dalam tambahannya Limberg mempertahankan bahwa informasi nilai sekarang harus digunakan semua pembuat keputusan.
            Alasan kedua, untuk melihat pada Belanda untuk mempelajari dari pengalaman dari perusahaan Philips multinasional orang Belanda yang merupakan pelopor penyedia laporan keuangan nilai sekarang. Philips adalah contoh yang menarik dan berharga dari aplikasi praktek dalam nilai akuntansi sekarang. Dalam laporan keuangan nilai sekarang, Philips menggunakan nilai penggantian sekarang bersama dengan proses penyesuian untuk merefleksikan tingkat dimana ada penambahan keuntungan dari aset finansial dari pinjaman daripada modal ekuitas.
            Nilai-nilai sekarang dipergunakan oleh departemen pembelian untuk aktiva tetap; oleh departemen permesinan untuk spesifikasi disain bagian peralatan, dan oleh desain bangunan dan departemen permesinan gedung untuk bangunan bangunan.
            Brink (1999) yang menunjukkan, Philips cenderung untuk beberapa tahun menerapkan nilai penggantian akuntansi dalam sebuah cara yang jauh dari konservatif dan design untuk mempertinggi keuntungan. Perlakuan pada pengurangan nilai persediaan dan proses penyesuian dalam negara yang mengalami hiperinflasi, sebagai contoh secara khusus kontroversial, cukup terpisah dari kebijakan akuntansi yang berhubungan pada mata uang asing, goodwill, dan aktiva tidak berwujud dalam hal yang umum.          

MASALAH DAN PELUANG
Eksistensi level yang signifikan dari inflasi dan kemauan harga di banyak Negara mempengaruhi kebutuhan dan kegunaan system akuntansi inflasi yang mungkin tetap akan menjadi subjek dari banyak kontroversi di dalam meramalkan masa depan.
Walaupun akuntansi GPP telah digunakan dibanyak negara berinflasi tinggi di Amerika Selatan, tetapi tidak ada contoh dari standar akuntansi biaya langsung atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat tentang mempertahankan level nasional yang mewasiatkan penelitian mengenai akuntansi inflasi pada pertengahan 1980-an. Bagaimanapun juga, banyak perusahaan-perusahaan Eropa membuat pengungkapan nilai langsung secara sukarela.
Baru-baru ini perhatian dalam nilai akuntansi yang langsung atau jujur sangat diharapkan akan memajukan penelitian dengan tipe yang bervariasi dari system akuntansi perubahan harga.  Hal ini mungkin juga akan menjadi penumbuh apresiasi dari keadaan yang terpuruk dengan cara memilih pendekatan alternative yang mungkin dapat dikerjakan dan berguna dalam pengukuran laba dan asset. Kegunaan dari harga jual dan keluar dalam konteks perubahan harga, terutama memperhatikan nilai atau milik dan investasi, selain itu mungkin juga menjadi apresiasi yang lebih baik. Hal ini kiranya juga menjadi kesempatan untuk menggunakan sumber-sumber relevan lainnya dari informasi yang ada, seperti informasi mengenai aliran kas.


BAB V KONSEP TRANSLASI MATA UANG ASING

Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestik dan luar negeri . Untuk mencapai hal ini laporan keuangan anak perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang pelaporan induk perusahaan.

Proses Penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainya di sebut sebagai Translasi

Alasan tambahan untuk translasi mata uang asing adalah untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luarnegeri.

Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva dan kewajiban mata uang asing dikatakan menghadapi risiko mata uang jika suatu perubahan kurs nilai tukar mata uang menyebabkan mata uang induk perusahaan ( Pelaporan ) juga berubah.

Pengukuran risiko ini akan berbeda – beda tergantung dari metode translasi yang dipilih untuk digunakan oleh perusahaan.

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI

Translasi tidak sama dengan konversi, yang adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter , seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam Pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dolar AS.tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot , forward , atau swap.

Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikitrimkan secepatnya yaitu dalam waktu 2 hari kerja . Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat infalsi antar Negara , perbedaan suku bunga nasional dan ekspetasi terhadap arah nilai tukar di masa yang akan dating.

Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premiumdari kurs spot.

Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward , atas suatu mata uang secara bersamaan.investor seringmemanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing , sembari dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai valuta asing

PERMASALAHAN

Nilai Tukar yang berfluktuasi secara khusus terjadi di eropa timur , amerika latin dan beberapa bagian Asia . Fluktuasi mata uang meningkatkan jumlah nilai tukar translasi yang dapat digunakan dalam proses traslasi dan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uanga asing.

PENGRUAH ALTERNATIF KURS TRANSLASI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN

Ketiga nilai tukar berikut ini dapat digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic.
Kurs Kini ( Current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
Kurs Historis ( Historical ) adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diproleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
Kurs rata-rata ( average ) yaitu rata – rata sederhanaatau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar histories.

Penggunaan kurs nilai tukar histiris melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam equi valen dolar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan.

Dua Jenis penyesuian transaksi
Pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awal nya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian.

Kedua kedua Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan

TRANSAKSI MATA UANG ASING

Ciri utama yang istimewa dari suatu transaksi mata uang asing adalah penyelesaianya dipengaruhi dalam suatu mata uang asing.

Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam suatu mata uang , tetapi diukur atau dicatat dalam mata uang lain

Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama dimana perusahaan bisa beroperasi dan menghasilkan arus kas

Transaksi ada dua
1. Presfektif transaksi tunggal
2. presfektif dua transaksi

FAS No. 52 pernyataan standar akuntansi untuk mata uang asing yang wajib diterapkan di AS mengharuskan perlakuan berikut ini untuk transaksi mata uang asing.
1. Pada tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut.
2. Pada setiap tanggal neraca, saldo-saldo tercatat yang berdenominasi dalam suatu mata uang selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukn pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs nilai tukar terkini.

Perspektif Transaksi Tunggal

Berdasarkan persepektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun-akun transaksi yang awal berdasarkan premis bahwa suatu transaksi dan penyelesaiannya merupakan satu peristiwa tunggal
Dengan maksud mencapai keseragaman, FAS No. 52 mengharuskan penggunaan metode dua transaksi untuk mencatat transaksi dalam mata uang asing. Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang sudah selesai dan belum selesai dimasukkan dalam penentuan laba. Pengecualian utama terhadap ketentuan ini terjadi apabila 1) Penyesuaian nilai tukar berkaitan dengan transaksi antar perusahaan jangka panjang tertentu 2) transaksi tersebut posisi aktiva dan kewajiban yang beresiko

Translasi Mata Uang Asing

Metode translasi ini dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis
1. Metode Kurs Tunggal

Metode kurs tunggal, menerapkan satu kurs nilai tukar, yaitu kurs tekini atau kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancar. Pendapatan dan beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasi dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui.

Namun demikian, untuk memudahkan pos-pos ini umumnya ditranslasikan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat untuk periode tersebut. Berdasarkan metode ini, laporan keuangan sebuah operasi asing (yang dipandang oleh induk perusahaan sebagai perusahaan otonomi ) memiliki domisili pelaporannya sendiri : lingkungan mata uang local di mana perusahaan afiliasi asing melakukan usahanya.

Untuk keperluan akuntansi, suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dikatakan menghadapi resiko mata uang asing jika nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan mengalami perubahan yang disebabkan oleh perubahan kurs nilai tukar yang digunakan untuk mentranslasikan aktiva atau kewajiban tersebut. Berdasarkan definisi ini, metode kurs kini mengasumsikan bahwa seluruh aktiva dalam mata uang local menghadapi risiko nilai tukar karena kurs nilai kini ( vs histories ) mengubah nilai seluruh aktiva kini luar negeri dalam ekuivalen mata uang induk perusahaan setiap kali terjadi perubahan nilai tukar. Hal ini jarang sekali sesuai dengan kenyataan ekonomi, karena nilai persediaan dan aktiva tetap umumnya didukung oleh inflasi local.

2. Metode Kurs Berganda
Metode kurs berganda menggabungkan kurs nilai tukar histories dan kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
Metode Kini – Nonkini
Berdasarkan metode kini – nonkini, aktiva lancar dan kewajiban lancar anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs histories. Pos – pos laporan laba rugi ( kecuali beban depresiasi atau amortisasi ) ditranslasikan sebesar kurs rata- rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata- rata tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan sebesar kurs histories yang tercatat saat aktiva tersebutbdiperoleh.
Metode Moneter- Nonmoneter
Metode moneter – nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos- pos nonmoneter aktiva tetap, investasi jangka panjang dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs histories. Pos – pos laba rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep kini- nonkini.
Tidak seperti halnya metode kini – nonkini, metode ini melihat bahwa aktiva dan kewajiban menghadapi risiko mata uang asing. Karena pos- pos moneter akan diselesaikan dengan menggunakan uang tunai, penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan pos- pos ini menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestic yang mencerminkan nilai realisasinya atau nilai penyelesaiannya.
Metode Temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian uang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo- saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos- pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.
Mana yang terbaik?
Kami menolak asumsi tradisional yang mengatakan bahwa satu jenis metode translasi dapat digunakan dalam segala keadaan yang menyebabkan terjadinya proses translasi dan untuk seluruh tujuan proses translasi. Keadaan yang mendasari proses translasi mata uang asing sangat berbeda.
Kedua, translasi dilakukan untuk tujuan yang berbeda. Melakukan translasi akun- akun suatu anak perusahaan luar negeri dalam rangka konsilidasi akun- akun dengan induk perusahaan tidak sama dengan melakukan translasi akun- akun suatu perusahaan yang independent dengan maksud untuk memenuhi kepentingan para pihak luar negeri.
Ada tiga pertanyaan yang harus diperhatikan :
1. Apakah menggunakan lebih dari satu metode translasi diperbolehkan?
2. Jika ya, metode manakah yang dapat digunakan dan dalam kondisi apakah metode tersebut harus diterapkan ?
3. Apakah terdapat situasi dimana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan?
Terkait dengan pertanyaan pertama, jelas terlihat bahwa satu metode translasi saja tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda. Lebih dari satu metode translasi yang diperlukan.
Terkait dengan pertanyaan kedua, kami berpendapat bahwa terdapat tiga pendekatan translasi yang berbeda yang dapat diterima : (1) metode histories, (2) metode kini, dan (3) tidak melakukan translasi sama sekali.
Metode translasi kurs kini merupakan translasi ( penyajian ulang) secara langsung dari satu jenis mata uang ke dalam mata uang lainnya. Tidak terdapat perubahan dalam sifat akun- akun; hanya bentuk ekspresinya saja yang diubah. Metode kurs kini lebih tepat digunakan apabila akun- akun anak perusahaan luar negeri yang ditranslasikan tetap mempertahankan mata uang local sebagai unit pengukuran: yaitu, jika entitas asing dipandang dari sudut pandang perusahaan local ( sebagai kebalikan dari sudut pandang induk perusahaan).
Apakah terdapat situasi dimana translasi sama sekali tidak boleh dilakukan? Kami berpendapat demikian. Tidak ada translasi yang memadai jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat stabil. Translasi dari satu mata uang itu ke yang lainnya tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski menggunakan metode yang manapun. Translasi tidak diperlukan jika laporan keuangan perusahaan independent dikeluarkan diterbitkan benar- benar untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk di Negara lain yang berada dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan memiliki situasi mata uang nasional yang dapat dibandingkan.
Kurs Kini yang Tepat
Sejauh ini, istilah kurs nilai tukar yang digunakan dalam metode translasi mengacu pada histories atau kurs kini. Kurs rata- rata sering digunakan dalam laporan laba rugi untuk pos – pos beban. Pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar. Ada kurs beli dan kurs jual, kurs spot dan forward, kurs resmi, dan kurs pasar bebas, dan terdapat perbedaan nilai kurs yang terletak diantaranya.
Beberapa Negara menggunakan kurs nilai tukar yang berbeda untuk transaksi yang berbeda. Dalam situasi ini, harus dipilih beberapa kurs nilai tukar yang ada. Beberapa alternative yang disarankan adalah : (1) kurs pembayaran dividen, (2) kurs pasar bebas dan (3) kurs penalty atau preferensi yang dapat digunakan, seperti yang terkait dengan kegiatan impor atau ekspor.

Keuntungan dan Kerugian Translasi
Pendekatan- pendekatan atas penyesuaian translasi berkisar dari penangguhan hingga tidak ada penangguhan, dengan pendekatan hybrid yang terletak di antara keduanya.

Penangguhan
Parkinson menawarkan alasan tambahan yang mendukung dilakukannya penangguhan:
Dapat dikatakan bahwa keuntungan dan kerugian tersebut berkaitan erat dengan investasi jangka sangat panjang bahkan mungkin suatu investasi permanent yang dilakukan oleh suatu induk perusahaan ke dalam anak perusahaan asing; bahwa keuntungan dan kerugian tersebut tidak dapat direalisasikan hingg operasi luar negeri dihentikan dan semua aktiva bersih dibagikan kepada induk perusahaan ; bahwa pada atau sebelum waktu tersebut perubahan dalam kurs nilai tukar dapat berkebalikan yaitu bahwa tidak terdapat keuntungan atau kerugian yang akan pernah dapat direalisasikan.

Penangguhan dan Amortisasi
Keuntungan atau kerugian translasi yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selama umur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yang sama dengan beban depresiasi. Alternative lain adalah keuntungan atau kerugian translasi yang timbul dari utang dapat ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.

Penangguhan Parsial
Pendekatan ini tidak memiliki criteria eksplisit untuk menentukan kapan suatu kepentingan translasi direalisasi. Juga, sejumlah pihak yang mendukung penangguhan keuntungan translasi juga tidak dapat menentukan berapa banyak yang harus ditangguhkan. Pada masa lalu, perusahaan mengurangkan keuntungan periode berjalan dengan kerugian masa lalu dan menangguhkan selisihnya. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan dan kerugian translasi bukanlah pos – pos dalam suatu periode saja, dan sebaliknya akan “ terhapuskan” dalam jangka panjang. Jika demikian, maka penangguhan akan menjadi suatu praktik yang dipertanyakan.

Tidak Ditangguhkan
Pilihan ini memandang penangguhan dalam bentuk apapun bersifat palsu dan cenderung menyesatkan. Criteria penangguhan sering dikritik sebagai sesuatu yang tidak konsisten terhadap dirinya sendiri dan tidak mungkin dilakukan. Namun demikian, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.

Di Mana Kita Berada?
Jika sudut pandang mata uang local yang digunakan ( sudut pandang perusahaan local), masuknya penyesuaian translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuangan yang asli dan dapat menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang local sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.

Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit pengukuran laporan keuangan yang ditranslasikan ( sudut pandang induk perusahaan ), sangat disarankan untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi laba sesegera mungkin. Sudut pandang induk perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri sebagai perluasan dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestic dan harus diakui

BAB IV PENGUKURAN, PELAPORAN DAN BERBAGAI PENGUNGKAPAN KEUANGAN PERUSAHAAN INTERNASIONAL

PENGUKURAN dan PENGUNGKAPAN
Konseptualisasi Proses laporan keuangan menurut Bedford terdiri dari 4 langkah prosedural:
1. Persepsi aktivitas penting dari entitas akuntansi
Ø Transaksi-transaksi keuangan mewakili entitas penting dalam proses pelaporan
2. Simbolisasi Aktivitas
Ø Dibuat database (akun-akun) Dengan tujuan mempermudah identifikasi yang kemudian membentuk suatu kumpulan data dan informasi akhir mengenai asset dan kewajiban perusahaan yang akan dianalisa.
3. Analisis terhadap model aktivitas
Ø Mengungkapkan apa yang tersaji dalam pelaporan sehingga dapat menyediakan pemahaman mengenai sifat dari aktifitas-aktifitas entitas.
4 Komunikasi (transmisi) analisis kepada Pengguna
Ø Dengan tujuan menuntun pembuat keputusan dalam mengarahkan aktivitas-aktivitas entitas di masa yang akan datang.
Ø Langkah 1 dan 2 pada point diatas merupakan proses pengukuran, yaitu suatu proses penyajian data yang berisi informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Ø Sedangkan point 3 dan 4 merupakan tahap pengungkapan atas informasi yang dihasilkan dari pelaporan dimana tanpa pengungkapan informasi yang diperoleh dari pelaporan dengan sendirinya tidak berguna.

EVOLUSI PENGUNGKAPAN KORPORASI
Kewajiban dan praktik-praktik pengungkapan korporasi dipengaruhi oleh sejumlah hal, antara lain sebagai berikut:

Pengaruh Pasar Modal
Dalam ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang paling produktif.
Suatu koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan internal ini sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
Para investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.

Pengaruh Non-Keuangan

Yang terjadi saat ini terdapat kecenderungan yang semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap public atas kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan negara-negara kecil cenderung melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan negara, dimana perusahaan multinasional mampu menciptakan standar kehidupan umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas bisnis multinasional, seperti strategi investasi langsung yang mempengaruhi nilai tukar valuta di luar negeri.

Selain itu kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik keuangan maupun non-keuangan.


Upaya PBB untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi langsung luar negeri, sebagai berikut:

Nilai batas Investasi langsung adalah dimana investor asing tunggal mengendalikan lebih dari 10 % saham biasa atau hak suara yang efektif dalam manajemen.
Komposisi laba investasi langsung, adalah deviden, laba ditahan , dan hutang bunga.
Eliminasi capital gains/losess : dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun losess yang sudah/belum realisasi.
Penagihan piutang dagang antar perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun hutang jangka panjang maupun pendek.
Prosedur konversi dimana bunga, deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam valas harus dikonversikan dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.
Pengukuran investasi langsung harus diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan cadangan.
Estimasi -ulang saham investasi langsung, dimana kepemilikan saham harus diestimasi-ulang memakai replacement cost bukan nilai buku.

Tangapan Koorperasi
Sejumlah perusahaan memandang permintaan diperluasnya transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif, namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan alasan:

1. Bersifat diskriminatif, membedakan perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik murni.
2. Prematur, karena tidak ada kebutuhan yang nyata bagi pengungkapan yang disarankan.
3. Mumbutuhkan biaya.
Namun, peningkatan permintaan transparansi informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari berbagai pihak yang berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan modal.

Sejumlah koorperasi sering mengalami keterlambatan dalam pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan mengenai standar pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC, OECD, EC, IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus mengantisipasi peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan tujuan memikat para investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.

PERATURAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGUNGKAPAN
Sebagai landasan perlindungan investor, SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat peraturan pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan domestic maupun asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa, dengan tujuan menjamin para investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang memungkinkan untuk menilai kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.

Kewajiban-Kewajiban SEC
Perdagangan sekuritas pada bursa terkelola diatur oleh Securities Exchange Act (SEC).
Perusahaan non-AS terkena peraturan dan pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:
– Perusahaan menerbitkan sekuritas untuk penjualan perdana kepada public AS
– Perusahaan ingin memperdagangkan sekuritas yang masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS
– Saham perusahaan diperdagangkan diluar pasar terkelola AS tetapi perusahaan memiliki asset lebih dari $ 1 juta, lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut 300 atau lebih berdiam di AS.
Pengecualian utama bagi koorperasi asing berhubungan dengan hal sebagai berikut:
– Laporan keuangan koorperasi non-AS harus memiliki kandungan informasi yang sama dengan laporan keuangan koorperasi domestik kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai variasi yang signifikan dari GAAP AS dan Regulation S-X.

– Kecuali kalau rekonsiliasi penuh dengan GAAP AS diwajibkan, hanya informasi pendapatan per lini bisnis atau segmen geografis perlu diungkapkan.
– Pemberian gaji kepada direktur perusahaan non-AS tidak perlu diungkapkan.
– Pengungkapan transaksi material perusahaan diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hokum negara asal atau telah diinformasikan sebelumnya.

– Pengungkapan yang diwajibkan oleh GAAP AS tetapi tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan, kecuali informasi tersebut signifikan.

Perusahaan non-AS yang telah terdaftar dalam bursa nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC dalam 6 bulan dari tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5 juta dan lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia dengan pengecualian kurang dari 300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan untuk:
– disebarluaskan pada public negara asalnya
– disampaikan pada bursa tempat dimana sekuritasnya diperdagangkan
– didistribusikan kepada pemegang sahamnya

PENGUNGKAPAN SUKARELA
Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi kewajiban pengungkapan minimal jikga mereka merasa pengungkapan semacam itu akan menurukan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik –praktik pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaa-perusahaan akan mengungkapkan lebih sedikit apabila meraka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan rahasia kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak.

Upaya untuk berkomunikasi secara efektif dengan pembaca-pembaca asing, karena tidak adanya standar akuntansi dan pelaporan yang diterima secara internasional. Perusahaan multinasional telah mengujicobakan berbagi model pelaporan. Empat pendekatan yang menonjol antara lain sbb:Translasi Apabila Tidak Menyulitkan
Perusahaan mentranslasikan bahasa dari laporan keuangan kedalam idiom-idiom nasional dari kelompok pengguna utama, selain bahasa jumlah moneter juga ditranslasikan (biasanya memakai kurs akhir tahun).
Kelebihan
– Memberikan penampilan internasioanl kepada laporan-laporan primer
– Memberikan keuntungan dari sisi hubungan masyarakat
Kekurangan

– Translasi tersebut menyesatkan, seolah-olah memberi kesan kepada pembaca asing seolah-olah prinsip akuntansi yang mendasari laporan keuangan yang terkait juga telah ditranslasikan, sehingga kesimpulan yang salah bisa timbul.
– Analis keuangan cenderung menginterprestasikanlaporan keuangan semacam itu sebagai laporan keuangan yang memiliki substansi yang sebanding dengan laporan keuangan domestic, sehingga potensi penyalahgunaan akan timbul.
Minimalisasi Permasalahan
Melauli pengungkapan yang secara khusus menyebutkan prinsip-prinsip akuntansi nasional, tempat perusahaan berdomisili, dan standar-standar auditing yang mendasari laporan keuangan tersebut.

Informasi Khusus

Mengupayakan untuk menjelaskan kepada pembaca asing standar-standar dan praktik akuntansi tertentu yang mendasari pelaporan perusahaan. Contoh: booklet informasi dengan judul “Kunci untuk memahami Laporan Keuangan Swedia” yang disisipkan dalam setiap copy laporan yang dikirimkan kepada pembaca non swedia.
“Restatement” Terbatas
Melakukan estimasi terhdadap berapa besar penyeuaian laba yang terjadi seandainya GAAP non-negara asal yang dipakai dengan hasil akhir angka laba EPS (Ebit per sucuritas) yang konsisten dengan praktik akuntansi local.
Kelebihan
Investor akan gampang mengerti angka laba dan dapat gigunakan untuk tujuan pembandingan.
Kekurangan
Pembandingan tingkat pengembalian (ratio) bisa menyesatkan ketika laba yang direstatement dengan GAAP AS dibandingkan dengan total aktiva dan kategori laporan keuangan lainnya.
Laporan Primer-Sekunder
2 macam laporan keuangan yang diakui sebagai bagian standar –standar dan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima, yaitu:
– Laporan primer : akan disiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntasi keuangan yang diterima secara umum di negara asal perusahaan dan dalam bahasa dan valuta negara tersebut.
– Laporan Sekunder : akan disiapkan secara khusus bagi pembaca-pembaca yang berkepentingan di luar negeri

Karakteristik Laporan Keuangan Sekunder:
– Mematuhi standar-standar pelaporan negara asing yang dituju
– Laporan keuangan ditranslasikan ke dalam valuta asing yang terkait.
– Laporan keuangan akan diterjemahkan ke dalam bahasa negara yang bersangkutan.
– Laporan auditor independent akan diberikan dalam bentuk yang tidak biasa digunakan di negara asal perusahaan.

Jika laporan primer memuat informasi yang memadai untuk memenuhi kewajiban informasi dari pembaca yang berkepentingan di negara lain, maka laporan keuangan sekunder tidak diperlukan.

Kelebihan

– Memungkinkan pengakuan penuh atas titik pandang nasional parallel dengan titik pandang nasional lain atau mungkin titik pandang internasional.
– Bisa meningkatkan kandungan informasi (dan kualitas) dari kedua macam laporan keuangan tersebut.
– Semakin besar kemungkinan informasi yang relevan yang lebih berguna masuk ke dalam proses pengambilan keputusan.

Kekurangan
– Biaya pembuatan yang mahal
– Memiliki titik pandang domisili tunggal

Pengungkapan Operasi Luar Negeri

Investor di seluruh dunia telah menjadi sangat tertarik dan berkepentingan dengan operasi-operasi luar negeri dengan alas an munculnya: kurs mengambang, inflasi global, meningkatnya nasionalisme, dan ketidakpastian politik.

Permintaan akan pengungkapan yang lebih luas mengenai operasi-operasi multinasional kepada public umum ditimbulkan karena adanya peningkatan perhatian pada dampak social dan ekonomi perusahaan multinasional atas negara investor. Sehingga para pengguna informasi dapat menilai dampak dari operasi di berbagai tempat utama dunia atas perusahaan secara keseluruhan.

Penentang pengungkaan operasi luar negeri disebabkan:
– Mungkin membahayakan posisi kompetitif perusahaan.
– Terlalu mendetail bagi laporan keuangan yang bertujuan umum
– Membingungkan pengguna laporan keuangan
– Pengungkapan operasi luar negeri didapati tidak menimbulkan dampak-dampak signifikan
kepada pasar. Namun diluar hal tersebut, terdapat semacam dorongan baik pada tingkat nasional maupun internasional untuk mewajibkan lebih banyak pengungkapan mengenai operasi luar negeri perusahaan, dimana pengungkapan dianggap sebagai suplemen yang berguna bagi informasi konsolidasi.
Kewajiban Pelaporan
FAS mewajibkan pengungkapan informasi secara terpisah mengenai operasi luar negeri sebuah perusahaan per area greografis. Namun pengungkapan tersebut hanya diwajibkan jika operasi luar negeri atau asset operasi luat negeri memberikan kontribusi 10 % atau lebih tinggai bagi pendapatan konsolidasi atau asset konsolidasi. Informasi yang diminta oleh FAS meliputi:

1. Pendapatan, dengan pengungkapan terpisah untuk :
– Penjualan kepada pelanggan diluar negeri
– Penjualan atau transfer antar area geografis
– Basis-basis transfer harga yang digunakan

2. Laba operasi, laba bersih, atau berbagai ukuran profitabilita yang lainnya, sepanjang ukuran yang dipakai konsisten untuk seluruh area geografis.
3. Aset-aset yang bisa diidentifikasi

Kewajiban pelaporan informasi yang diminta oleh SEC, meliputi:
– Penjualan operasi lainnya per segmen
– Hasil-hasil operasi per segmen
– Aset yang digunakan, baik jumlah moneter ( sebagai prosentasi dari total asset konsolidaasi)
– Basis taransfer harga antar segmen
Sedangakan OECD meminta sejumlah penggungkapan, meliputi:
– Area-area geografis tempat operasi dijalankan dan aktivitas utama yang dijalankan oleh perusahaan induk dan perusahaan afiliasinya.
– Hasil operasi dan penjualan per area geografis dan penjualan per lini bisnis utama bagi perusahaan secara keseluruhan
– Investasi modal baru yang signifikan per area geografis
– Jumlah karyawan rata-rata dalam masing-masing area geografis.


Pengungkapan Operasi Luar Negeri dalam Politik Yang Dijalankan Dewasa Ini:

Perusahaan multinasional yang berbasis di eropa umumnya blak-blakan dalam mengungkapkan pendapatan luar negeri per area geografis. Statistik pendapatan geografis sangat rendah menunjukkan bahwa pengungkapan terpisah semacam ini tidak cukup signifikan untuk dilakukan. Selain di Eropa juga diterapkan di AS dan Kanada. Kebalikan dengan data-data pendapatan, pengungkapan profitabilita tidak lazim di eropa kecuali di inggris dan perancis. Segementasi hasil operasi secara geografis didasarkan pada kepercayaan bahwa operasi di berbagai dunia yang berlainan merupakan subyek tingkat resiko, tingkat pertumbuhan dan kesempatan-kesempatan laba yang berbeda.

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Pengungkapan ini berkenaan dengan akuntansi yang berhubungan dengan kinerja seluruh negara. Mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi mengenai dampak perusahaan terhadap kesejahteraan pekerja, komunitas local dan lingkungan ataupun kinerja lain menyangkut non-keuangan.

Pengungkapan ini didasarkan pada beberapa argumen antara lain:
– Masyarakat memberikan kebebasan kepada perusahaan perusahaan untuk mengelola sejumlah besar sumberdaya langka. Sebagai timbal balik perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mengungkapkan aktivitas, evektivitas dan efisiensi pengelolaan sumberdaya langka tersebut.

– Perusahaan harus menyadari pentingnya mengantisipasi opini masyarakat menyangkut masalah-masalah social. Sehingga akan menimbulkan minimnya konflik industri dan hubungan yang baik dengan pemerintah local, sehingga deviden-deviden ekonomi dimasa depan memiliki nilai tambah.


Pengungkapan Karyawan

Informasi mengenai kesejahteraan karyawan meliputi,: kondisi kerja, jaminan kerja dan kesempatan yang sama yang merupakan kepentingan para pekerja dan wakil-wakilnya. Hal ini menjadi perhatian investor karena pengungkapan tersebut menyediakan pemahaman yang beguna mengenai hubungan, biaya dan produktivitas pekerja.

Kesimpulan yang berkenaan dengan pengungkapan karyawan:

Ø Perusahaan multinasional secara keseluruhan harus menyediakan deskripsi mengenai kebijakan umum koorperasi yang berkaitan dengan pengakuan terhadap serikat-serikat pekerja, dan kewajiban-kewajiban menyangkut hubungan pekerja dengan pemberi kerja yang memperlihatkan:

– Jumlah pekerja total
– Pemisahan menurut area geografis
– Pemisahan menurut lini bisnis

Ø Perusahaan multinasional harus mengungkapkan :
– Jumlah karyawan pada akhir tahun dan rata-rata tahunan

– Deskripsi ringkas mengenai program-program pelatihan dan perkiraan pengeluaran untuk program-program semacam itu.

Pengungkapan Nilai Tambah
Nilai tambah didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai output perusahaan dan niliai inputnya (bahan baku dan jasa yang didapatkan dari perusahaan-perusahaan lain. Nilai tambah menyerupai laba bersih yang dimaksudkan sebagai ukuran kinerja untuk kelompok stakeholder secara luas.

Pegungkapan nilai tambah harus diturunkan dari:
– Pendapatan penjualan kurang biaya bahan baku dan jasa yang dibeli dari supplier eksternal dan pajak pembelian
– Bagian laba yang dihasilkan atau diterima dari perusahaan-perusahaan asosiasi.
– Laba investasi
– Surplus dari realisasi investasi
– Item-item luar biasa
– Keuntungan dan kerugian pertukaran

Keprihatinan Terhadap Lingkungan
Bencana-bencana saat ini menunjukkan bahwa perlindungan lingkungan merupakan prioritas global dewasa ini. Dampak atas laba dari masalah lingkungan cukup besar, sehingga investor memiliki kepentingan langsung dalam memonitor praktik-praktik lingkungan dari manajeman, ketaatan dengan regulasi-regulasi lingkungan, dan hal-hal lain seperti kontinjensi. Pengawasan yang memadai akan meminimalisir dampak-dampak buruk terhadap kejutan negative yang berdampak pada nilai saham. Sehingga manajer harus memasukkan factor lingkungan sebagai variable keputusan tambahan dalam masalah-masalah hubungan eksternal.

Tindakan-tindakan yang dilakukan berkaitan dengan pemberian informasi lingkungan:
Meminimalisasi, menghilangkan, mencegah atau membersihkan efek-efek membahayakan dari polusi dan emisi-emisi beracun
Mengembangkan dan menggunakan teknologi yang lebih bersih
Memelihara sumberdaya-sumberdaya yang tidak dapat diperbarui, seperti bahan bakar, fosil dan lapisan ozon
Menciptakan teknologi untuk menggantikan sumberdaya yang tidak dapat diperbarui.
Memelihara, memperbarui, menggantikan, atau mengkonversi sumberdaya yang dapat diperbarui seperti, air, hutan, dan udara bersih.
Mengurangi atau menghilangkan kemungkinan bencana lingkungan
Membersihkan atau meminimalisasi dampak membahayakan dari bencana jika terjadi.
Mendidik dan mendoroang manajemen, karyawan, supplier dan masyarakat mengenal sumber-sumber bahaya lingkungan yang potensial dan untuk mengambil langkah-langkah perlindungan

Melakukan audit lingkungan dan penilaian resiko lingkungan,